BUDI DAYA JERUK PAMELO




BUDI DAYA JERUK PAMELO

I.     PENGANTAR
Jeruk Pamelo Kabupaten Pati berasal dari Desa Bageng RT 01 RW 03 Kecamatan Gembong Kabupaten Pati, tepatnya berasal dari pemilik Jeruk pertama kali di Desa Bageng, yaitu KH. Abdul Ghofar dan Hj. Fatmah. Pasangan suami istri yang tidak memiliki anak dan orang terkaya di Desa Bageng pada waktu itu. Pasangan ini adalah termasuk tokoh perjuangan kemerdekaan Indonesia. Hj. Fatmah sebelum diperistri oleh KH. Abdul Ghofar sebelumnya sudah punya suami bernama KH. Zaini, asli dari Magelang. KH. Zaini adalah Tentara Kita/ Hasbullah dan Wafat tertembak Belanda ketika ada penyerbuan Belanda di Bageng pada Desember 1948. Setelah Hj. Fatmah menjadi janda maka diperistri  oleh KH. Abdul Ghofar yang juga merupakan seorang tentara juga. Yang aslinya berasal dari Kudus. Suami istri ini kemudian mengangkat beberapa anak angkat.
KH. Abdul Ghofar ini punya 4 pohon jeruk dibelakang rumah dan tiap tahunnya selalu panen jeruk. Pembelinya dari Kabupaten Kudus, dan 4 pohon jeruk tersebut dikelilingi pagar tidak ada yang berani menyentuhnya. Pada akhirnya anak angkatnya bernama Suman dan Suradi  memberanikan diri mencangkok pohon jeruk tersebut ditanam di pekarangan rumahnya sendiri. Setelah berhasil dirumahnya, Suman dan Suradi maka sebagian kecil masyarakat ada yang meminta atau membeli cangkokan jeruk kepada Suman.
Setelah ditanam sebagian masyarakat berhasil maka, pada tahun 70-an masyarakat banyak yang ingin menanam dan berkembang luas seperti sekarang ini. Bahkan sekarang sudah menjadi buah unggulan di Kab. Pati dan bahkan sudah dihak patenkan di Kementerian Pertanian, bahwa Jeruk Pamelo adalah produk unggulan Kab. Pati.

II.  BIBIT JERUK PAMELO / BIBIT UNGGUL
Pembibitan Jeruk Pamelo, karena jeruk pamelo tidak ada biji yang bisa ditangkarkan, maka pembibitannya melalui beberapa cara yaitu :
a.       Cangkok
Pembibitan cara cangkok ada dua macam, bibit cangkok unggul dan cangkok biasa. Bibit cangkok unggul, bibit diambil atau dicangkok dari pohon induk yang umurnya 20 tahun keatas. Cangkokan setelah diambil dari pohon induknya dipindahkan ke polibek dan dirawat sampai siap tanam. Inilah bibit unggul dan kualitas. Bibit cangkok biasa merupakan bibit dicangkok dari pohon yang usiannya kurang dari 20 tahun. Setelah dicangkok diambil dari pohon induknya tidak dipolibek akan tetapi langsung ditanam.
b.      Stek (Tempel)
Bibit stek (tempel) diambilkan dari bibit jeruk biasa yang tumbuh dari jeruk biasa (Karak) lalu distek dengan ranting jeruk pamelo.

c.       Kultur Jaringan
Bibit Kultur Jaringan ini diambil dari daunnya, diproses sampai menjadi bibit, dan ketika sudah ditanam tidak akan berubah dari asal induknya. Pembibitan model kultur jaringan tidak semua orang bisa melakukan hanya pihak-pihak tertentu dengan cara akademik seperti BPPT Serpong dan Kebun Pembibitan di Malang dan ini sudah dilakukan oleh Dinas Pertanian Kab. Pati. Hasil kultur jaringan saat sekarang ini telah diuji coba di tanam dikebun bibit Waturoyo Margoyoso Pati dan pembibitan dari mata tunas atau Okulasi. Jeruk Pamelo Bageng Taji, sebagai hak Paten Verifikasi Unggul pada tahun 2010.

III.   BIBIT SIAP TANAM
Setelah dicangkok pada pohon induk kurang lebih 3 bulan, sudah tumbuh akar-akarnya maka, langsung bisa ditanam untuk bibit biasa. Untuk bibit unggul setelah dicangkok + 3 bulan, diambil dari pohon induknya kemudian dipindahkan ke polibek dan dirawat sampai hidup (berakar) + 3 bulan baru bisa ditanam. Setelah hidup dipolibek bibit jeruk pamelo bisa bertahan sampai berbulan-bulan bahkan tahunan.

IV.    PERSIAPAN LAHAN TANAM
Cara penanaman ini ada dua macam yaitu :
1.    Tradisional yaitu lahan tidak begitu dipersiapkan, bibit setelah diambil (dipotong) dari pohon induknya langsung ditanam. Bercampur dengan tanaman lain seperti ubi singkong.
2.    Modern yaitu Lahan (tangk) dibersihkan dari rumput atau semak-semak. Setelah itu dilubang dengan ukuran 60 cm x 60 cm dan kedalaman 60 cm dengan jarak tanaman 6/8 m. Kemudian tanah yang 30 cm dari permukaan tanah galian dikembalikan/dimasukkan kedalam lubang dicampur dengan pupuk kandang dan diberi tenggang waktu 1-2 minggu bari ditanam. Dan setelah bibit ditanam semua tanah bekas galian dimasukkan sampai lubangnya penuh dan rata tanahnya.

V.       KULTUR TANAH
1.    Tanah Berpadas, Batu berpasir
Jeruk Pamelo akan lebih subur pertumbuhannya ketika ditanam pada tanah yang berpadas ataupun berbatu. Dan juga selalu dipupuk menggunakan pupuk kandang.
2.      Tanah Hitam berpasir
Jeruk Pamelo juga cocok ditanam pada kultur tanah yang hitam berpasir.
3.      Tanah Liat (Tanah Merah)
Jeruk Pamelo kurang cocok ditanam di kultur tanah liat (Tanah Merah). Jeruk Pamelo akan tumbuh subur pada kultur tanah seperti ini, jika selalu dipupuk kandang yang cukup banyak, tapi jangan mengabaikan pupuk lain seperti ZA, PUSRI dan lainnya. Ketika akan berbuah ditambah pupuk NPK. Juga tidak kalah pentingnya lagi penyiraman air yang cukup.

VI.   PENANAMAN
Setelah lahan selesai dilubangi dan disiapkan, maka bibit diambil dari pohon induknya dan langsung ditanam untuk model tradisional. Kemudian kanan dan kiri tanaman diberi patok dan atas nya diberi palangan untuk mengikat bibit yang sudah ditanam, agar tidak terkoyak-koyak oleh angin supaya akarnya cepat menancap.
Bagi petani yang sudah maju (modern) mempersiapkan lahannya dengan cara dilubang 60cm dan dicampur dengan pupuk kandang dan dikembalikan lagi. Tidak langsung ditanami akan tetapi diberti tenggang waktu 1-2 minggu, supaya lubang tanah yang sudah digali terkena sinar matahari. Kemudian bibit yang diambil dari pohon induk ditaruh pada polibek sambil dirawat yang sudah tumbuh daun dan akar, baru siap ditanam. Bibit Jeruk pamelo ditanam pada lahan yang telah dipersiapkan sebelumnya. Kemudian diberi patok dan palangan seperti pada model tradisional.

VII.PEMELIHARAAN / PERAWATAN TANAMAN JERUK PAMELO
1.    Penyulaman
Penyulaman dilakukan setelah tanaman berumur + 2 bulan dilihat mana tanaman yang mati. Berapa batang dan langsung diganti dengan bibit baru pada tempat semula.
2.    Pemupukan
Pemupukan jeruk pamelo dilakukan sebelum berbuah dan sesudah berbuah.
a.    Tanaman sebelum berbuah
1)   Pupuk kandang diberikan sekaligus pada musim penghujan sekitar bulan oktober
2)   Pupuk NPK 100 g, ZA 100 g, dan PUSRI 100g diberikan pada tanaman umur 1 tahun yaitu musim hujan setelah bulan oktober. Untuk pemupukan selanjutnya secara rutin setiap tahun pada musim hujan, pupuk NPK, ZA, PUSRI ditambah sesuai dengan umur tanamannya.
3)   Pada tanaman yang dipekarangan. Pemupukan pupuk kandang tidak terjadwal sedangkan yang berada diladang dilakukan sekali dalam 1 tahunnya. Dengan komposisi yang lebih banyak.
b.    Tanaman setelah berbuah
Biasanya tanaman jeruk pamelo mulai berbuah pada tahun ke 4-5 tahun. Setelah tanaman akan berbuah (berbunga) maka perawatan lebih ditingkatkan dan pada
1)   Penyemprotan dilakukan secara rutin
2)   Setelah jeruk berbuah mulai berbutir penyemprotan penangkal/antisipasi lalat buah setiap 1 bulan sekali.
3)   Dipasang perangkap penangkap lalat buah
4)   Buah jeruk pamelo bisa dipetik setelah umur 5-6 bulan

VIII.       PEMELIHARAAN/PERAWATAN PASKA BERBUAH
Setelah tanaman jeruk mulai berbuah dan pohonnya semakin tua, maka harus ada pemeliharaan/perawatan secara terus menerus.
1.    Pemangkasan ranting kecil yang tidak mungkin berbuah, supaya tidak mengganggu pertumbuhan ranting yang akan berbuah.
2.    Pembersihan pohon jeruk dari penyakit firus dan blendok dengan cara dicuci dan digosok dengan sabun cuci atau dilabur dengan gamping (kapur) secara tradisional.
3.    Penyemprotan secara rutin 1 bulan sekali bahkan 1 minggu sekali ketika buah mulai besar untuk mengantisipasi serangan lalat buah.
4.    Pencangkulan tanah dibawah pohon jeruk sebelum pemupukan tahunan dilakukan supaya tanah tetap gembur.
5.    Mengapa jeruk pamelo yang dominan berbuah berada panah tanah sekitar pekarangan (disekitar rumah) ? hal ini disebabkan oleh beberapa factor :
a.       Perawatan yang kontinu
b.      Kadar humusnya lebih banyak
c.       Selalu mendapatkan CO2 (zat asam arang)
Adapun jeruk pamelo yang ditanam diladang (perkebunan) kurang begitu berbuah dikarenakan
a.       Perawatan kurang
b.      Humusnya berkurang
c.       Kurangnya CO2
Maka jeruk pamelo yang ditanam diladang/perkebunan harus ekstra rutin perawatannya, baik pemupukan dan penyiramannya.

IX.   HAMA dan PENYAKIT
1.    Kecabuk didaun dan di ranting
2.    Virus yang menyerang dari akar serabut sampai kebatang pohon
3.    Blendok menyerang dari kulit luar pohon sampai batang pohon
4.    Lalat Buah, menggigit kulit luar buah dan merasuk sampai kedalam buah.

X.      PRODUKSI HASIL PANEN
Hasil Panen Jeruk Pamelo terbagi menjadi 2 yaitu :
a)    Panen Raya
Panen Raya bertepatan pada bulan Mei - Juni dengan hasil yang melimpah ribuan ton pertahunnya.
b)    Panen Rutin / Tiap Bulan
Panen Rutin tiap bulan dikarenakan jeruk pamelo berbunga terus menerus tidak ada putusnya. Pada bulan Desember – April bunganya tidak terlalu banyak. Sehingga pada panen rutin tipa bulan ini harganya tinggi.
c)      Panen raya jeruk pamelo bertepatan pada musim hujan, maka rasa jeruk pamelo tidak begitu manis. Karena kadar air yang mempengaruhi. Akan tetapi setelah dipetik dari pohon dibiarkan 1-2 minggu maka jeruk pamelo kekerutannya bertambah dan akan terasa manis.
d)     Panen rutin jeruk pamelo setiap bulan  terutama pada musim kemarau. Jeruk pamelo yang dipekarangan terutama selalu berbuah dan pada musim kemarau rasa jeruknya manis. Apalagi setelah dipetik ditunggu 1-2 minggu baru dikupas untuk dimakan maka sangat manis dan sangat lentur maka ada yang namanya jeruk pamelo madu.

XI.   PEMASARAN
Pemasaran Jeruk Pamelo pada pasar tradisional dan supermarker lancar. Wilayah pemasarannya yakni :
1.    Lokal Pati
2.    Kudus
3.    Jepara
4.    Semarang
5.    Jakarta
6.    Surabaya

XII.PERAN SERTA PEMERINTAH
a.       Pembentukan Gapoktan
b.      Bantuan pembuatan bibit
c.       Bantuan penanaman/penyiapan lahan
d.      Bantuan obat-obatan
e.       Pembinaan rutin

XIII.       KENDALA YANG DIHADAPI
1.    Penyakit dan Hama yang menyerang tanaman Jeruk Pamelo yang cukup sulit diatasi
2.    Pedagang Lokal masih ketergantungan modal dari pihak ketiga (pengumpul dari Luar Pati)
3.    Hasil Buah Jeruk Pamelo masih dalam taraf konsumsi rumah tangga.
4.    Para Petani masih belum maksimal dalam membudidayakan tanaman jeruk pamelo, karena  pembudidayaan dengan cara tradisional yang masih relative berjalan karena terbatasnya SDM.

XIV.  PENUTUP
Demikan hal tentang budidaya Jeruk Pamelo yang kami sajikan. Sumbangsih pemikiran dari semua pihak dan masyarakat kami tunggu. Mohon maaf apabila banyak kekurangan dan terima kasih.

Ketua Klaster
Buah-buahan Kab. Pati

H. Rusydi, S.Pd.I


Comments

  1. alhamdulillah . .akhirnya kami tahu sejarah dari daerah sendiri

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

SK Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI Nomor 2371 Tahun 2021 tentang Penetapan Nama-nama Calon Mahasiswa Peserta Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan (DALJAB) Guru Madrasah Tahun 2021 dilingkungan Kementerian Agama Seluruh Indonesia.

Dinas Koperasi dan UMKM Kembali Buka Pendaftaran Online Bantuan UMKM BPUM 2021 Tahap 2 Kabupaten Pati